Bissmillah
Assalamu alaikum wr wb
Dah lama gak posting rasanya rindu juga ingin menumpahkan unek unek yang ada dalam hati ini
hampir sebulan ini aku mulai di sibukan dengan kerjaan yang mungkin memerlukan konsentrasi penuh
hehe .... jika tulisanku di baca sama sama mas Brili Agung pasti dia akan berkata 1000 alasan Vs 1 tindakan
Kalau mau ketawa silahkan aja Mas..... ketawa kan sehat!
gak ada kata sibuk sebetulnya jika kita memang berniat ingin membagi waktu karena kita masih bisa memakai menejemen waktu biar semua bisa di kerjakan
ingin sebenarnya memulai sesuatu untuk menuju perubahan,, mungkin akan aku pelajari dari hal yang paling gampang namun rumit pelaksanaannya
Aku ingin bebas melakukan apapun dan tentunya juga harus bisa menebarkan keindahan seperti kupu kupu
apakah kalian tau kalau kupu kupu yng indah itu sangat pahit menjalani prosesnya
Ternyata kalau kita melihat sejarah hidupnya, kupu-kupu yang cantik itu telah
melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang
sekarang ini. Dulunya ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya
merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya
berakhir dimakan burung atau serangga pemangsanya.
Setelah
matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang
aman dan berubah menjadi kepompong. Badannya terbujur kaku menggantung
di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik
menyengatnya dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan
dan badai menerpanya. Ia tetap kokoh ditempatnya bersemedi untuk berubah
menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.
Beberapa
waktu kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri
yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang
cantik, jauh beda dari wujudnya semula. Dan kini ia telah memiliki
keahlian baru, yakni bisa terbang! Lalu ia pun terbang berkelana mencari
kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan
menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.
Begitulah
metamorfosis seekor kupu-kupu; dari telur ia menetas jadi ulat, dari
ulat ia menempa diri dalam kepompong, dan dari kepompong “baru”
kemudian lahirlah kupu-kupu yang indah menawan. Tahap kehidupannya ia
jalani dari generasi ke generasi tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia
lompati. Tak ada seekor kupu-kupu mana pun yang langsung menetas dari
telur, melainkan keluar dari kepompongnya. Saya sengaja menulis kata
“baru” dengan tanda petik untuk menekankan bahwa proses menjadi
kupu-kupu–tidak bisa tidak—pasti melewati fase-fase sebelumnya.
Demikianlah,
kadang kita ingin menjadi kupu-kupu yang indah, tapi kita tidak mau
jadi ulat yang buruk rupa, tidak sanggup menjalani kehidupan kepompong
yang tak berdaya. Maunya langsung jadi sesuatu yang indah, memukau,
mengagumkan dan jadi pusat perhatian banyak orang, langsung jadi kupu-kupu!
Maka
sahabat, kalau kita ingin jadi kupu-kupu yang cantik, sanggupkah kita
menjalani metamorfosis kehidupan?? Metamorfosis itu sendiri bisa
dimaknai seabagai perubahan
jika kita menginginkan perubahan maka kita juga harus berani menghadapi prosesnya
Aku harus bisa menjalani prosesnya agar kehidupanku bisa berubah,
berubah lebih baik tentunya Insya Allah
Komentar
Posting Komentar